TEKNIK-TEKNIK BERMAIN DRUM
Dalam dunia drumming, ada banyak teknik yang digunakan untuk memainkan instrument Drum Set, diantaranya adalah :
- Teknik double pedal (double bass) adalah suatu cara memainkan double pedal (pedal ganda) dengan menggunakan kedua kaki untuk menghasilkan beat-beat (pukulan-pukulan) yang cepat dan rapat pada bass drum. Penggunaan double pedal lebih sering digunakan pada musik yang beraliran keras seperti rock dan sejenisnya.
Menurut Denny (2003: 1) mengatakan bahwa :
Untuk memainkan double pedal sangat diperlukan keseimbangan badan, kekuatan dan kontrol yang baik dari anggota tubuh serta tempo yang konstan. Permainan double pedal tidak dapat dipelajari dengan membaca notasi musik saja, tetapi untuk memainkan double pedal diperlukan suatu teknik yang sulit didapat dengan sendirinya. Jadi sangat diperlukan suatu kemauan dan usaha yang keras untuk menguasainya.
- Teknik Rim-shot adalah teknik pukulan pada snare, tom-tom dan instrumen perkusi lainnya yang berbentuk tabung berkulit, dimana stik dipukulkan mengenai rim dan headnya secara bersamaaan.
Menurut Schroedl (2005: 43) mengatakan bahwa :
Suara Rim Shot digunakan untuk menciptakan suatu hentakan yang lebih tajam ketika memainkan back beat (hitungan kedua dan keempat) dalam sebuah irama atau aksen sebuah sebual fill. Untuk memainkan rim-shot, pukullah head snare dan rim pada waktu yang bersamaan, dengan stik yang sama.
- Teknik Cross-stick adalah suatu teknik memainkan snare drum dengan cara membaringkan stik pemukul diatas dengan tangan kiri, dimana bagian depan stik diangkat dan dihentakkan pada bagian rim.
Menurut Schroedl (2005: 43) mengatakan bahwa :
Suara Cross-stick (kadang-kadang disebut ‘rim click’ atau ‘side stik’) cukup sering digunakan dalam balada. Selain itu, juga digunakan dalam banyak gaya music lain. Untuk menghasilkan suara cross stick, baringkan stick melintang di atas snare sehingga menempel pada rim dan head snare, lalu angkat dan hentakkan pada rim.
- Teknik Flame (flam) adalah cara memukul head pada bagian drum set (snar, tom-tom) dengan menggunakan kedua stik, dimana salah satu stik lebih dahulu dipukulkan lalu menyusul stik berikutnya. Pukulan yang kedua lebih keras dari pada pukulan yang pertama.
Menurut Bone (2011: 43) mengatakan bahwa :
“Flame adalah dua pukulan yang hamper bersamaan suaranya, yaitu not kecil yang dimainkan pukulannya lebih lemah (pelan) dari pada not aslinya yang lebih keras (Jelas)”.
Anugrah dan Hendro (2003: 33) mengatakan bahwa :
“Flame adalah teknik bermain dengan melengkapi not kecil (dipukul lebih pelan) di depan not aslinya”.
Schroedl (2005: 44) mengatakan bahwa :
Flame adalah sebuah cara untuk membuat drum terdengar lebih nyaring dan mantap. Flam terdiri dari not hiasan dan not utama. Not hiasan dimainkan lebih lembut, tepat sebelum not utama. Mulailah dengan memegang stik kirimu sekitar 8 cm diatas head, sementara stik kananmu sekitar 25 cm diatas head. Ketika kamu mengarahkan kedua stikmu menuju head, gerakkan stik kiri untuk melancarkan pukulan pertama (not hiasan), diikuti pukulan dengan stik kanan (not utama).
Sedangkan menurut Sungkar (2006: 77) mengatakan bahwa :
Flame adalah kombinasi ketukan/pukulan not kecil (small note/grace note) dengan not utama (main note). Kedua ketukan not tersebut tidak dipukul/dimainkan bersamaan, tetapi dipukul/dimainkan hampir bersamaan, yaitu not kecil (small note) dimainkan sebelum not utama (main note).
- Teknik Choke simbal adalah suatu cara menghentikan dengingan simbal yang baru dipukul dengan cara memegangi bagian tepi simbal.
Menurut Schroedl (2005: 45) mengatakan bahwa :
Memegangi simbal crash untuk menghentikan dengingannya (setelah berbunyi) dikenal dengan istilah choking the cymbal (menahan simbal).Trik ini biasa dilakukan jika suatu lagu yang dimainkan oleh band berhenti secara tiba-tiba dan tidak ingin dengingan simbal terus berbunyi. Untuk menahan simbal, pukul simbal crash seperti yang biasa kamu lakukan dengan stik kananmu. Setelah itu, sambil terus memegangi stik dibagian kirimu, gunakan tanganmu untuk menahan simbal dengan jari telunjuk di atas dan jari-jari lain di bawah.
- Teknik Closed Hi-hat adalah cara memainkan hi-hat dengan memukulnya pada posisi tertutup rapat untuk menghasilkan suara yang lebih lembut. Agar hi-hat tertutup rapat gunakan kaki kiri untuk menginjak pedal hi-hat.
Bone (2001: 7) mengatakan bahwa :
“Untuk memainkan close hi-hat, tekan telapak kaki kiri pada pedal hi-hat tanpa mengangkat tumit”.
- Teknik Sloshy-hat merupakan cara memainkan hi-hat dengan memukulnya pada posisi setengah terbuka untuk menghasilkan suara berdesis keras dan lebih tajam. Agar posisinya setengah terbuka, kaki kiri pada pedal hi-hat agak diangkat sedikit.
Schroedl (2005: 20) mengatakan bahwa :
“Untuk mendapatkan suara ‘sloshy’ dari hi-hat terbuka, kurangi sedikit tekanan kakimu pada pedal”.
- Teknik open Hi-hat adalah suatu teknik memukul hi-hat, dimana hi-hat dipukul pada posisi hampir terbuka, setelah itu hi-hat langsung ditutup kembali dengan menginjak pedal hi-hat.
- Teknik Press-Roll adalah cara memainkan snare drum dengan mengusahakan stik pemukul bergetar pada permukaan head snare, sehingga menghasilkan bunyi yang ramai.
- Teknik Single Stroke adalah cara memukul bagian drum set (snar, tom-tom, hi-hat) dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian.
Selain beberapa teknik di atas, masih banyak lagi teknik-teknik dalam bermain drum set (instrumen perkusi). Semakin banyak teknik yang dikuasai oleh seorang drummer, maka semakin baik dan variatif cara permainannya. Peneliti menyimpulkan bahwa teknik drum yang digunakan didalam lagu Rock Bergema adalah hampir menggunakan keseluruhan dari kesepuluh teknik permainan drum yang tertulis didalam dunia drumming.
Bagus teruskan menulis
BalasHapusSemangat anakku
artikel ini sangat membantu saya, dan sangat bermanfaat, terimakasih
BalasHapus